Orang Amuntai - Kalsel terkenal akan kegigihannya dalam usaha, tak terkecuali dengan sosok fishpirator kali ini, cerita hidupnya sangat menginspirasi saya setelah beberapa kali bertemu dan dari beberapa sumber, maka saya dapat menyusun sekelumit kisah inspiratifnya.
Pak Yuli sejak kecil sudah terlihat mandiri, beberapa sumber mengatakan bahwa ketika sekolah pak Yuli merupakan murid yang cerdas dan berkemauan kuat, ketika remaja dan lulus SMA, beliau tidak seperti teman-temannya, yang ingin berkerja di pemerintahan atau berkerja di tempat orang, sejak itu dia sudah memiliki prinsip untuk lebih baik berusaha sendiri, Tuhan menciptakan tangan dan kaki kita untuk dapat menghasilkan sesuatu, dan dengan keyakinannya beliau mulai mencari peluang usaha sendiri. Beliau memang memiliki kemampuan analisis yang baik sehingga memilih begaduh iwak atau memelihara ikan, karena menurutnya walaupun ikan tangkapan saat itu masih melimpah , pastilah beberapa tahun mendatang akan menurun karena pertambahan manusia dan degradasi lingkungan.
pak Yuli ketika memberi makan ikan |
Namun seperti pengusaha lain, di awal tentunya membutuhkan biaya modal yang sangat besar apalagi perikanan karamba, butuh karamba ulin untuk membuatnya (waktu itu masih murah harga kayu ulin, namun memang pak Yuli saat itu tidak memiliki modal sama sekali. dengan kemauan kuat beliau menawarkan pengajuan bantuan ke teman, saudara yang mau memberikan bantuan, namun saat itu pastilah banyak yang mencibir keinginannya, apalagi saat itu beliau belum memiliki pengalaman. setelah beberapa kali mengalami penolakan, Tuhan pastilah melihat usaha umatnya yang gigih, ada juga yang bersedia meminjamkan modalnya namun belum besar, saat itu masih 3 karamba, dan perjanjiannya dilakukan bagi hasil setelah panen.
Sambil memberikan makanan pada ikan-ikannya, beliau mengamati gerakan, kebiasaan ikannya, waktu terus berjalan, sedikit - demi sedikit usahanya mulai berbuah, beberapa investor mulai tertarik dan mengajak berkerjasama, beberapa karamba di tambahkan dan makin lama usahanya berkembang, beliau mulai bisa membeli karamba sendiri, pak Yuli juga tidak pelit ilmu, beberapa saudara dan tetangga yang menganggur di ajari cara budidaya ikan mas, nila dan bawal. dan membentuk kelompok tani MANDASTANA karena usahanya berada di belakang losmen Mandastana, Amuntai.
Beberapa saudara dan teman yang dulu pernah menolaknya mencoba bergabung untuk menginvestkan uangnya namun di tolaknya karena menurut pak Yuli, kenapa dahulu tidak mau? padahal pak Yuli butuh modalnya waktu itu, dan sekarang dengan kelompoknya termasuk petani bermodal kuat. Untuk modal pakan saja tidak mau berhutang walaupun banyak tawaran karena beliau ingin menjadi manusia bebas, yang tidak dapat dikendalikan siapapun juga. "kalau punya uang dan beli pakan cash Ia akan lebih bebas mau membeli pakan dimanapun, dan tidak terikat pedagang pakan manapun.
Namun pak Yuli juga merasa masih dikendalikan oleh pembeli ikan dan akhirnya membuat strategi untuk membuat jera pembeli ikan yang suka mau menangnya sendiri, pembeli ikan biasanya membeli ikan petani dengan berhutang, dan bayar setelah dapat uang dari penjual pengecer, namun banyak yang nakal uang hasil penjualan tidak disetorkan, namun di putarnya kembali dan malah beberapa ada yang sulit ditagih untuk itu pak Yuli memutuskan untuk membentuk tim pemasaran dan menyusun strategi membuat jera pembeli ikan/ tengkulak nakal yang pernah saya muat di artikel Aquatropica Indonesia (klik disini). dengan begitu harga jual ikan dapat dikendalikan agar lebih stabil.
Pak Yuli memang berprinsip kuat, Ia tidak mau menggantungkan diri dengan orang lain bahkan ketika menikahi istri dahulu, walau di tawari mertuanya sebidang lahan pertanian namun ditolaknya karena berprinsip tidak mau membebani orang lain, Ia memilih tetap usaha dibidang perikanan dan tinggal di karamba bersama istrinya. Setelah berkutat dengan ikan lebih dari 20 tahun, dari hanya dipinjami karamba, sampai mampu memiliki karamba sekarang ini malah sudah mampu membeli rumah sendiri walaupun rumah sederhana di kampung, rumah yang dulu di tinggali tidak di bongkar dan tetap berdiri sebagai pengingat bahwa usaha yang dijalaninya benar-benar dari 0. dan kesibukannya bertambah karena banyak undangan dari dinas perikanan setempat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan studi banding keluar daerah, namun kegiatan itu mulai dikuranginya, jika ada undangan petani kelompok di suruhnya untuk menghadiri bergantian, namun hasilnya harus disampaikan dalam pertemuan kelompoknya, agar pengalaman dan skill di kelompoknya merata.
gubuk tempat tinggal pak Yuli waktu pertama mulai usaha |
Penulis juga dapat wejangan dari beliau, "tiga kunci sukses, usaha apapun itu sebenarnya simpel yaitu kejujuran, kerajinan dan keuletan" dan beliau juga berfilosofi memelihara ikan itu gampang, namun sulitnya adalah memelihara ikan dengan kasih sayang, jika ikan itu kamu pelihara dengan kasih sayang, maka hasilnya pasti lain dengan ikan yang dipelihara dengan asal-asalan saja.
dari 3 karamba diawal usaha sekarang telah lebih 40 karamba |
hal yang dapat diambil dari jalan-jalan kali ini adalah, kita tidak boleh gampang menyerah, Tuhan menciptakan kita sama, jadi bila kita berusaha dalam bidang apapun pastilah ada jalan keluarnya. kejujuran harus selalu dipegang karena dengan kejujuran akan mendatangkan kepercayaan mitra / relasi kita, dan kerajinan serta keuletan dalam berkerja pasti akan menghasilkan sesuatu yang kita cita-kan kelak.
Aquatropica Indonesia,
Yoppie Agustian
FishBlog ini merupakan sub blog dari Aquatropica Indonesia silahkan kunjungi
FishBlog ini merupakan sub blog dari Aquatropica Indonesia silahkan kunjungi
By.Yoppie Agustian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar