Kamis, 21 Juni 2012

Pembesaran Patin (Pangasius sp.), H.Midan - Tungkaran

Fishipator kali ini lumayan terkenal, penulis kenal beliau malah terlebih dulu lewat tayangan si Unyil Trans 7 dan sering nampang di koran dan beberapa media masa yang mengulas tentang perikanan khususnya pemeliharaan ikan patin. H.Midan namanya, dahulu sejak mahasiswa H. Midan sudah mulai belajar berbisnis, namun bisnis detail waktu kuliah penulis belum sempat mengorek lebih lanjut karena beliau juga pas sedang sibuk membangun tempat pertemuan terapung di kolam patinnya. Letak kolamnya di Tungkaran - Martapura - Kalsel
H. Midan petani ikan patin sukses


Setelah mendapatkan gelar Ir. didepan namanya dari Universitas Lambung Mangkurat Kalsel, Fakultas Kehutanan, H. Midan berkerja sebagai PNS, namun panggilan jiwa bisnisnya terus terusik, setelah gonta-ganti bisnis, pada tahun 1993an, mulai membuat kolam kecil di daerah Tungkaran-Martapura Kalsel dengan memelihara ikan Nila, serta melayani penjualan benih ikan untuk wilayah sekitarnya. Namun setelah beberapa tahun berjalan, beliau mulai melirik ikan patin (Pangasius sp.) sebagai komoditas utamanya karena ikan patin memiliki resiko kematian yang lebih kecil dari ikan nila. dengan ketelatenan dan kerjakeras dari sedikit demi sedikit hasil kolam terus diperluas sehingga bisnisnya semakin besar, waktu menuntutnya lebih intens mengurusi bisnis, dan akhirnya Ia meminta pensiun dini dari pekerjaannya sebagai PNS untuk fokus ke ikan patin. Ketika ditanya modal awal menjalankan bisnis beliau cuma berujar, "ya kecil mas, seperti petani kecil biasa awalnya".

Setelah fokus di ikan, bisnis pembesaran ikan patinnya tumbuh semakin besar, dan mulai mampu memasok kebutuhan ikan kalsel, dan sekarang seluruh Kalimantan mendapat sebagian pasokannya, bahkan dengar-dengar sampai dikirim ke Jawa. 

Beliau juga memperkerjakan wanita-wanita didesa sekitar sebagai pemberi pakan patinnya untuk penebaran pakan dipinggir kolam, salah satu contoh pemberdayaan perempuan. Untuk pemberian pakan ditengah kolam, beliau memanfaatkan tenaga anak buah laki-laki karena harus mengangkut sak pakan dengan menggunakan perahu. Dalam sehari saja pakan yang dibutuhkan kolamnya kira-kira 200 sak pakan, waduh jika dikruskan uang kira-kira H. Midan membuang 3 sepeda motor baru ke kolamnya hehehe... panen menggunakan system panen parsial. Jadi pasokan ikan ke pasar tidak terhenti, memang kadang beberapa minggu tidak dilakukan panen namun perlu diketahui, bahwa panen patin memerlukan waktu pemeliharaan 1 tahun dan beliau hampir setiap hari panen, nah lo berapa banyak ikannya coba??

Hampir setiap malam 7 truk beliau menyebar dari Kalteng, Kaltim, Kalbar dan Kalsel sendiri untuk menjual ikan yang rata-rata sudah ada yang memesan, sekarang ini luasan kolam patin H. Midan mencapai 63 Ha, dan akan terus melakukan perluasan. Beliau memang orang yang sederhana, walau memiliki rumah di kota, beliau tetap rela tinggal di kolam disebuah ruangan dibawah gedung walet yang baru beliau bangun, ini dapat dijadikan contoh diversifikasi bisnis perikanan dengan menambahkan gedung untuk berternak walet. beliau juga tekun, walau memiliki anak buah banyak tetap tinggal dikolam untuk intens mengawasi perkembangan ikannya, jarang kan ada pengusaha perikanan yang setelah sukses tetap mau bekerja dan tinggal dikolam. serta kreatif, dengan selalu mewujudkan idenya, baru-baru ini dan saat penulis disana, beliau membangun pondok terapung untuk pertemuan dan istirahat saat dikolam dengan menggunakan pipa PVC sebagai bahan utamanya. Wah ini yang menarik, nanti bisa diaplikasikan untuk karamba apung sebab PVC memang memiliki ketahanan dan keawetan yang lebih baik dari plastik, kayu bahkan besi jika di letakkan di air.
pembangunan pondok apung dari PVC  sangat inspiratif
Mungkin Kreatif, tekun, tetap sederhana itulah kunci sukses beliau, semoga dengan bertemu orang-orang seperti beliau, aura kesuksesannya menular ke penulis dan pembaca artikel. Amin...

Aquatropica Indonesia,
Yoppie Agustian

FishBlog ini merupakan sub blog dari Aquatropica Indonesia silahkan kunjungi
By.Yoppie Agustian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar