Jumat, 08 Juni 2012

Pengusaha Penggelondongan Ikan, H.Fauzan - Cindai Alus

Dalam posting pertama ini saya akan menampilkan sosok Fishpirator H.Fauzan dari desa Cindai Alus, Martapura - Kalsel. Walaupun baru 2 kali bertemu beliau secara langsung, namun sejak dari Palangkaraya saya sudah mendengar namanya. Didaerah - daerah kunjungan saya untuk para pembudidaya ikan daerah Kalimantan khususnya Kalsel juga banyak yang mengenal namanya. Karena beliau lah yang memasok kebutuhan benih ikan terutama ikan patin.
H.Fauzan, Cindai Alus, Martapura-Kalsel
Selain ikan patin, beliau juga dapat memasok benih ikan lain, beliau memanfaatkan jaringannya dalam pembenihan ditempat lain atau disebut plasma. untuk cerita detailnya, penulis belum sempat mewawancarai beliau mengenai awal berdirinya usaha penggelondongan tersebut, dikarenakan walaupun bisnisnya dijalankan dirumah, namun kesibukannya luar biasa. maklum permintaan benih ikan tidak pernah berhenti. namun dari pembicaraan singkat disela kesibukan beliau, penulis masih dapat merasakan keramahan dari beliau disela kesibukannya. 

Dengan mencuri dengar dari pembicaraan beliau dengan beberapa rekanan yang datang, saat ini beliau sedang mengembangkan luasan tanahnya untuk melebarkan usahanya. usaha beliau dimulai sejak sekitar 1996an, ketika baru pertama buka, modal awal yang digunakan sekitar 1 juta - 2 jutaan. Jumlah tersebut menurut penulis tergolong besar untuk tahun tersebut. namun jika dilihat dari perkembangan lahan dan omzetnya, jumlah tersebut sangatlah kecil.
mempersiapkan pengiriman
Omzet beliau menjanjikan keuntungan yang berlipat dalam waktu yang lebih singkat dari pada budidaya/ pembesaran patin, perputaran uang dalam pembenihan atau penggelondongan tepatnya memiliki perputaran yang cepat. namun H.Fauzan juga melirik pembesaran patin. pakan yang digunakan dipilih yang berkualitas baik terutama pada waktu ikan dalam ukuran kecil. untuk pembesarannya beliau juga memanfaatkan pakan buatan sendiri yang lebih murah dari pakan buatan pabrik. Penulis sempat melihat, beliau membeli pakan dari gudang pakan yang sudah kadaluarsa dengan harga separuh dari harga pakan yang masih bagus. namun pakan tersebut akan diolah ulang dengan penambahan bahan lain dan diproses ulang sehingga lebih hemat daripada membeli pakan baru. salah satu contoh bahwa beliau memang kreatif dalam memanfaatkan sumber pakan yang berpotensi dan murah.

Kembali ke usaha utamanya yaitu pembenihan. Omset penjualan benihnya khusus untuk patin, rata - rata dapat terjual satu juta ekor, itupun masih patin saja, jika digabung dengan benih dari plasmanya yaitu benih nila, mas, bawal, lele dan beberapa jenis ikan lain, beliau mengaku rata - rata dapat menjual sekitar tujuh juta ekor benih, jumlah yang cukup fantastis. Namun di rumahnya  dan kolam disekitarnya, untuk benih patin sendiri didatangkannya dari Bogor, sebab beliau mengakui kualitas benih dari Bogor sungguh baik. beliau juga pernah mencoba memijahkan sendiri, namun hasilnya masih lebih baik yang dari Bogor. Benih ikan patin didatangkan dari Bogor lewat pesawat udara, ukurannya sekitar 1 inci dan setelah diistirahatkan dan mendapat perlakuan pasca perjalanan jauh, ikan dipelihara dikolam - kolam untuk dibesarkan 1 - 2 bulan masa pemeliharaan dan kebanyakan sudah banyak dipesan pelanggan.

Dari kesimpulan jalan - jalan ke petani ikan kali ini dapat diambil kesimpulan, bisnis perikanan tidak melulu harus pembesaran saja, namun penggelondongan juga sangat menjanjikan, dengan usaha ini akan didapatkan perputaran uang yang lebih cepat, sehingga bila dihitung, modalnya akan lebih sedikit dibandingkan dengan usaha pembesaran dengan kapasitas yang sama namun jika perputaran cepat dan lancar, dapat menghasilkan keuntungan yang lebih. serta sebagai petani terutama patin, kita harus dapat memanfaatkan potensi pakan yang lebih murah namun berpotensi nilai gizi yang baik juga, sebab patin perputaran uangnya lebih lambat yaitu masa budidayanya 7 bulan bahkan 1 tahun lebih.

FishBlog ini merupakan sub blog dari Aquatropica Indonesia silahkan kunjungi
By.Yoppie Agustian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar